Keutamaan Menuntut Ilmu


Sesungguhnya Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Bahkan Allah sendiri lewat Al Qur’an meninggikan orang-orang yang berilmu dibanding orang-orang awam beberapa derajad.

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.” (Al Mujadilah: 11)

Pada surat Ali ‘Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah menghargai orang-orang yang berilmu.

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)” (Ali Imran:18)

Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan yang diberikan Allah untuk manusia.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)

Tuhan juga menegaskan hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al Qur’an.

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu” (Al Ankabut:49)

Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. “Ulama adalah pewaris para Nabi” Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.

Bahkan Nabi tidak tanggung2 lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah. “Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani)

Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. “Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya. “Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.”

Jelas Islam menghargai ilmu pengetahuan dan mewajibkan seluruh ummat Islam untuk mempelajarinya. Karena itu pendapat mayoritas ummat Islam (terutama di pedesaan) yang menganggap bahwa perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi2, soalnya nanti tinggalnya juga di dapur jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

Selain itu Nabi juga menyuruh agar ummat Islam menuntut ilmu berkelanjutan hingga ajalnya. Karena itu seorang muslim haruslah berusaha belajar setinggi2nya. Jangan sampai kalah dengan orang kafir. Ummat Islam jangan cuma mencukupkan belajar sampai SMA saja, tapi berusahalah hingga Sarjana, Master, bahkan Doktor jika mampu. Jika ada yang tak mampu secara finansial, adalah kewajiban kita yang berkecukupan untuk membantunya jika dia ternyata adalah orang yang berbakat.

Sekarang ini, tingkat pengetahuan ummat Islam malah kalah dibandingkan dengan orang-orang kafir. Ternyata justru orang-orang kafir itulah yang mengamalkan ajaran Islam seperti kewajiban menuntut Ilmu setinggi2nya. Jarang kita menemukan ilmuwan di antara ummat Islam. Sebaliknya, tingkat buta huruf sangat tinggi di negara2 Islam.

Hal itu jelas menunjukkan bahwa kemunduran ummat Islam bukan karena ajaran Islam, tapi karena ulah ummat Islam sendiri yang tidak mengamalkan perintah agamanya. Ayat pertama dalam Islam adalah “Iqra!” Bacalah! Di situ Allah memperintahkan ummat Islam untuk membaca, tapi ternyata tingkat buta huruf justru paling tinggi di negara2 Islam. Ini karena kita tidak konsekwen dengan ajaran Islam.

Nabi juga mengatakan, bahwa ilmu yang bermanfaat akan mendapat pahala dari Allah SWT, dan pahalanya berlangsung terus-menerus selama masyarakat menerima manfaat dari ilmunya..

“Apabila anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga, yaitu ilmu yang bermanfaat….”(HR Muslim)

Pada awal masa Islam, ummat Islam melaksanakan ajaran tsb dengan sungguh2. Mereka giat menuntut ilmu. Hadits2 seperti “Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan, ia berada di jalan Allah”, “Tinta seorang ulama adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir)”, memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.

Ummat Islam belajar dari orang Cina teknik membuat kertas. Pabrik kertas pertama didirikan di Baghdad tahun 800, dan perpustakaan pun tumbu dengan subur di seluruh negeri Arab (baca: Islam) yang dulu dikenal sebagai bangsa nomad yang buta huruf dan cuma bisa mengangon kambing.

Direktur observatorium Maragha, Nasiruddin At Tousi memiliki kumpulan buku sejumlah 400.000 buah. Di Kordoba (Spanyol) pada abad 10, Khalifah Al Hakim memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buku, sedangkan 4 abad sesudahnya raja Perancis Charles yang bijaksana (artinya: pandai) hanya memiliki koleksi 900 buku. Bahkan Khalifah Al Aziz di Mesir memiliki perpustakaan dengan 1.600.000 buku, di antaranya 16.000 buah tentang matematika dan 18.000 tentang filsafat.

Pada masa awal Islam dibangun badan2 pendidikan dan penelitian yang terpadu. Observatorium pertama didirikan di Damaskus pada tahun 707 oleh Khalifah Amawi Abdul Malik. Universitas Eropa 2 atau 3 abad kemudian seperti Universitas Paris dan Univesitas Oxford semuanya didirikan menurut model Islam.

Para ilmuwan Islam seperti Al Khawarizmi memperkenalkan “Angka Arab” (Arabic Numeral) untuk menggantikan sistem bilangan Romawi yang kaku. Bayangkan bagaimana ilmu Matematika atau Akunting bisa berkembang tanpa adanya sistem “Angka Arab” yang diperkenalkan oleh ummat Islam ke Eropa. Kita mungkin bisa menuliskan angka 3 dengan mudah memakai angka Romawi, yaitu “III,” tapi coba tulis angka 879.094.234.453.340 ke dalam angka Romawi. Bingungkan? Jadi para ahli matematika dan akuntan haruslah berterimakasih pada orang-orang Islam, he he he..:) Selain itu berkat Islam pulalah maka para ilmuwan sekarang bisa menemukan komputer yang menggunakan binary digit (0 dan 1) sebagai basis perhitungannya, kalau dengan angka Romawi (yang tak mengenal angka 0), tak mungkin hal itu bisa terjadi.

Selain itu Al Khawarizmi juga memperkenalkan ilmu Algorithm (yang diambil dari namanya) dan juga Aljabar (Algebra).

Omar Khayam menciptakan teori tentang angka2 “irrational” serta menulis suatu buku sistematik tentang Mu’adalah (equation).

Di dalam ilmu Astronomi ummat Islam juga maju. Al Batani menghitung enklinasi ekleptik: 23.35 derajad (pengukuran sekarang 23,27 derajad).

Dunia juga mengenal Ibnu Sina (Avicenna) yang karyanya Al Qanun fit Thibbi diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerard de Cremone (meninggal tahun 1187), yang sampai zaman Renaissance tetap jadi textbook di fakultas kedokteran Eropa.

Ar Razi (Razes) adalah seorang jenius multidisiplin. Dia bukan hanya dokter, tapi juga ahli fisika, filosof, ahli theologi, dan ahli syair. Eropa juga mengenal Ibnu Rusyid (Averroes) yang ahli dalam filsafat.

Dan masih banyak lagi kemajuan yang dicapai oleh ummat Islam di bidang ilmu pengetahuan. Ketika terjadi perang salib antara raja Richard the Lion Heart dan Sultan Saladdin, boleh dikata itu adalah pertempuran antara bangsa barbar dengan bangsa beradab. Raja Richard yang terkenal itu ternyata seorang buta huruf, (kalau rajanya buta huruf, bagaimana rakyat Eropa ketika itu) sedangkan Sultan Saladin bukan saja seorang yang literate, tapi juga seorang ahli di bidang kedokteran. Ketika raja Richard sakit parah dan tak seorangpun dokter ahli Eropa yang mampu mengobatinya, Sultan Saladin mempertaruhkan nyawanya dan menyelinap di antara pasukan raja Richard dan mengobatinya. Itulah bangsa Islam ketika itu, bukan saja pintar, tapi juga welas asih. Jika kita menonton film Robin Hood the Prince of Thieves yang dibintangi Kevin Kostner, tentu kita maklum bagaimana Robin Hood terkejut dengan kecanggihan teknologi bangsa Moor seperti teropong.

Tapi itu sekarang tinggal sejarah. Ummat Islam sekarang tidak lagi menghargai ilmu pengetahuan tak heran jika mereka jadi bangsa yang terbelakang. Hanya dengan menghidupkan ajaran Islam-lah kita bisa maju lagi.

Ummat Islam harus kembali giat menuntut ilmu. Menurut Al Ghazali, sesungguhnya menuntut ilmu itu ada yang fardu ‘ain (wajib bagi setiap Muslim) ada juga yang fardu kifayah (paling tidak ada segolongan ummat Islam yang mempelajarinya.

Ilmu agama tentang mana yang wajib dan mana yang halal seperti cara shalat yang benar itu adalah wajib bagi setiap muslim. Jangan sampai ada seorang ahli Matematika, tapi cara shalat ataupun mengaji dia tidak tahu. Jadi ilmu agama yang pokok agar setiap muslim bisa mengerjakan 5 rukun Islam dan menghayati 6 rukun Iman serta mengetahui kewajiban dan larangan Allah harus dipelajari oleh setiap muslim. Untuk apa kita jadi ahli komputer, kalau kita akhirnya masuk neraka karena tidak pernah mengetahui cara shalat?

Adapun ilmu yang memberikan manfaat bagi ummat Islam seperti kedokteran yang mampu menyelamatkan jiwa manusia, ataupun ilmu teknologi persenjataan seperti pembuatan tank dan pesawat tempur agar ummat Islam bisa mempertahankan diri dari serangan musuh adalah fardu kifayah. Paling tidak ada segolongan muslim yang menguasainya.

Semoga kita semua bisa mengamalkan ajaran Islam dan bisa menegakkan kalimah Allah.

Referensi:

1. Ihya ‘Ulumuddiin karangan Imam Al Ghazali

2. Janji-janji Islam karangan Roger Garaudy

29 Tanggapan

  1. saya mau nanya knapa saya menuntut ilmu tetapi g masuk2 k otak.thank.

  2. Sebelum belajar bacalah doa (coba cari doanya di situs ini).
    Kemudian seringlah diulang apa yang anda pelajari. Misalkan anda sekolah, setelah pulang baca lagi apa yang telah dipelajari. Kemudian esokannya ketika akan belajar itu lagi, pelajari lagi yang telah dibaca.
    Gunakan juga singkatan untuk memperlancar hapalan. Misalnya untuk huruf Qolqolah (yang balik) bisa memakai quthbujadin atau bajuditoqo. Warna pelangi dengan mejikuhibiniu (Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila dan Ungu.

  3. Assalamu ‘alaikum
    tlg kirmkan ke email ana tentang “keutamaan PENUNTUT ilmu”
    ke lena_zerosix@ymail.com
    syukran katsiran^_^

  4. assalamualaikum.wahai umat islam dunia……..
    tuntutlah ilmu sampai keliang lahat.
    jadilah seorang mujahid mujahidah yang dapat menyebarkan agama Allah di muka bumiiiiiiiiiiiiiiiii
    sebab barangsiapa yang melangkahkan kakinya untuk mencari ilmu ,maka alllah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga

  5. Saya kira apa yang disampaikan oleh mba nuri masih normatif. Artinya belum memberikan solusi terhadap dunia pendidikan kita (baca: Islam). Saya kira ajakan dan ajuran seperti itu sering disampaikan oleh para penceramah, namun kalau ditanya seperti apa konkritnya pasti masih meraba-raba. Pertanyaan saya buat mba nuri ” apa solusinya buat pendidikan kita?”

    • @farza….
      blog ini sangat membantu saya.
      saya jadi lebih semangat mencari ilmu.
      terima kasih buat yang buat blog ini.

      pertanyaan untuk Farza…..”Apa solusi anda untuk pendidikan kita?”

  6. Ada hadits2 tentang keutamaan menuntut ilmu.
    Ada pula hadits2 tentang keutamaan mengajar, misalnya ilmu yang bermanfaat dan diamalkan oleh murid2nya pahalanya juga akan mengalir ke gurunya jika sudah meninggal.

    Selama ada yang bersedia mengajar dengan ikhlas dengan gratis atau biaya yang terjangkau oleh murid-muridnya dan ada murid-murid yang rajin menuntut ilmu, maka pendidikan akan berjalan.

    Kongkritnya orang bisa mengajar lewat blog. Penuntut ilmu belajar dgn mencari dan membaca ilmu2 yang bermanfaat yang ada di blog.

    Bisa juga mengikuti pengajian di masjid.

    Kalau sekolah sih umum sudah mengetahuinya. Tinggal bagaimana caranya agar di sekolah diajarkan ilmu yang bermanfaat seperti agama dan akhlak sehingga murid dan alumninya jadi orang yang berakhlak dan harus terjangkau biayanya oleh rakyat.

    di http://www.infoindonesia.wordpress.com saya menulis beberapa cara agar biaya pendidikan bisa lebih murah.

  7. kalau dulu pahlawan kita berjuang mati matian melawan penjajah. marilah sekarang kita melawan kebodohan dengan menuntut ilmu. itu adalah salah satu rasa terima kasih kita pada pahlawan kita. apa kita mau bangsa kita dijajah seperti dulu .ditindas dibodohi.dan dianiaya. diantara makolah yang dapat memacu kita dalam menuntut ilmu :
    1. sesungguhnya allah akan mengangkat derajat orng yang beriman dan berilmu
    2. ilmu itu lebih berharga dari pada emas
    3. ilmu itu adalah cahaya penuntun sukses dunia akhirat
    4. Dengan menuntut ilmu kita tahu apa yang tak tahu. dan terarah dalam mejalani hidup

  8. menurut saya menuntut ilmu itu sudah kewajiban bagi tiap2 muslim karena dengan ilmu kita dapat mencapai kebahagian baik kebahagian dunia dan kebahagian diakhirat sebagai mana dalam hadist ” menuntut ilmu itu wajib atas tiap2 muslimin wal muslimat”

  9. ASS.menurut saya,pendidikan akan lebih lancar bila adanya kesadaran akan setiap insan dalam menuntut ilmu,karena kebanyakan masyarakat sekarang di serang rasa malas,terlebih lagi seiring perkembangan zaman,khususnya pd zaman globalisasi ini,masyarakat seakan-akan terbudaki oleh alat2 modern,seperti adanya tv,sering kali shalat terlalaikan hanya gara2 sinetron di tv,di samping itu juga,dengan adanya internet zaman sekarang,kebanyakan dari kalangan remaja,sering kali membuka situs2 terlarang,sehingga akibatnya rusaklah akhlaq,seta akal mereka.sampai saat ini,sulit bagi saya utk mmbrnts kebodohan trsbt,akan ttp d smpg kemampuan saya yg terbatas,saya akan tetap terus berusaha utk mncr solusi dr semua prmslhan ini.

  10. Apakah Ada Buku Mengenai Kewajiban Seorang Muslim Untuk Menuntut ilmu

  11. mohon ijin share

  12. ijin share juga ane ya gan . hehe

  13. mohon ijin share ya..!!

  14. Lebih Utama mana menuntut ilmu atau ibadah?please jawabannya sangat sy butuhkan

  15. Kita harus punya ilmu dulu sebelum melakukan satu perbuatan/amal. Tanpa ilmu, amal kita ditolak sebab bisa jadi bid’ah atau tak sesuai aturan. Tanpa ilmu, bisa saja dia shalat tanpa niat dan alfatihah. Atau shalat Subuh 3 raka’at. Sebagai contoh, jika kita tidak punya ilmu cara menerbangkan pesawat terbang, kan justru berbahaya jika kita ngotot menerbangkan pesawat terbang.

    Sebaliknya ilmu jika tidak diamalkan ibarat pohon yang tidak berbuah. Sia-sia. Tidak bermanfaat.

  16. maaf, ijin mengcopy data

  17. Menuntut ilmu tidak hanya dibangku sekolah atau dibangku kuliah, menuntut ilmu sambil bekerja, belajar dari alam juga, dan sambil bercakap-cakap dengan teman juga termasuk kategori menuntut ilmu

  18. “Tapi itu sekarang tinggal sejarah. Ummat Islam sekarang tidak lagi menghargai ilmu pengetahuan tak heran jika mereka jadi bangsa yang terbelakang. Hanya dengan menghidupkan ajaran Islam-lah kita bisa maju lagi”

    menyedihkan banget ya, ya udahlah
    3m
    -mulai dari diri sendiri
    -mulai dari hal yang kecil
    -mulai dari sekarang

    jangan nunggu orang lain buat maju
    hehehe
    seneng bisa bagi2 ilmu(kyak gw udah bagi2 ilmu aja :P)

    slam kenal semuannya

  19. Wah artikelnyga sngt bgus logis,efektif,tingktatkan ibadahmu,sebaik2 kamu yg memberi manfaat bagi manusia yg lain.thanks you.

  20. Makasih Kak…. 🙂

  21. assalamualaikum warrohmatullohi wabarrokatuhuwa maghfirotun,ana mau copy untuk tugas,sama untuk menambah pengetahuan ana, sukhron
    assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuhuwa magfirotun.

  22. artikel yg bagus sekali, mohon ijin u/ mengshare u/ adek2 binaan. jazakillah khairan.

  23. Artikel yang bagus, khususnya tentang perkembangan kemajuan iptek kaum muslimin…

    Izin mengutip sebagian isi

  24. kalo ga punya biaya untuk kuliah, kenapa ga mesantren tradisional ajah. belum lagi pengalamannya lebih banyak. Kalo di pesantren lebih utama ilmu dan ibadah dari pada urusan lain terus didikanya bagus, kalo pengen ngerti ilmu rahsia Allah. Mesantren di tempat kyai Ahli tauhid, ahli hikmah…

  25. […] on September 27, 2007 by A Nizami 25 Komentar         […]

  26. Mohon ijin dishare gan jzkk . Menarik dan segera diamalkan demi agama kita islam . . . . .

  27. Menuntut ilmu adalah suatu kegiatan yang sangat penting untuk seseorang karna ilmu sangat berperan penting dalam peradaban dunia. dengan ilmu manusia bisa menyesuaikan diri dalam kemajuan teknologi, lalu dengan ilmu juga bisa membebaskan manusia dari belenggu kebodohan. menuntut ilmu tidak pernah memandang dari latar belakang usia, pengalaman, dan derajat seseorang.

Tinggalkan komentar